Usulkan Larang Warnet, Pejabat Diserbu Hacker

VIVAnews - Seorang pejabat di China tengah menjadi musuh bersama di kalangan peretas sistem komputer (hacker) di Tiongkok. Gara-gara suatu "usulan bermasalah," laman restoran yang dimiliki pejabat itu habis diobrak-abrik para hacker.

Menurut laman harian The Telegraph, pejabat bernama Yan Qi baru-baru ini mengusulkan kepada pemerintah untuk menutup semua warung internet (warnet) di China. Yan adalah seorang perempuan pengusaha yang juga merangkap sebagai anggota Dewan Pertimbangan Politik (CPPCC), yang pekan ini bersama dengan parlemen memulai pertemuan tahunan di Beijing.

Menurut Yan, selama ini warnet sudah menjadi sarang penyakit bagi generasi muda. Para murid sering bolos sekolah hanya untuk bermain game dan berupaya mendapat gambar-gambar porno di warnet.

"Banyak masalah yang serius terkait dengan warnet dan kalangan pengusaha biasanya abai dengan tanggungjawab sosial," kata Yan. "Penyakit demikian harus ditangani secara drastis, yaitu melarang semua warnet," lanjut Yan.

Sebagai anggota CPPCC, Yan hanya bisa memberi saran kepada parlemen (Kongres Rakyat China). Walau belum tentu disetujui parlemen, pernyataan Yan itu mengundang amarah para hacker.

Maka, beberapa jam setelah dia berpidato, Yan mengalami pembalasan dari para hacker. Mereka tahu bahwa Yan adalah seorang pengusaha restoran "Taoranju" di kota Chongqing.

Kebetulan, restoran milik Yan memiliki situs internet (laman) untuk mempromosikan jaringan bisnisnya. Maka, para hacker pun mennyusup sekaligus menyabot laman jaringan restoran Yan.

Sejumlah link di laman restoran itu mereka hilangkan. Tampilan utama di laman diganti dengan pesan-pesan dari para hacker.

Seorang hacker dengan julukan "Cigarette Butt Brother" menyusupkan kutipan dari film "A Simple Noodle Story" untuk menantang Yan. "Jangan main-main menantang saya. Saya ini adalah legenda," demikian salah satu pesan dari hacker.

Kepada harian The Global Times, seorang pegawai restoran mengaku susah sekali membersihkan laman itu dari sabotase para hacker. Dia pun pasrah bahwa serangan itu bisa terus berlangsung hingga kontroversi akibat pernyataan Yan bisa padam.

Selain itu, menurut survei dari huanqiu.com, sekitar 70 persen responden menolak usulan Yan agar semua warnet dilarang. "Warnet bukanlah pangkal masalah, sama dengan Anda tidak bisa melarang semua arak anggur [wine] karena mengendara mobil setelah menenggak arak bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas," ujar salah satu pesan di internet.

• VIVAnews

Windows 7 RC Siap Matikan Komputer Anda

VIVAnews - Pengguna komputer yang masih menggunakan versi gratisan resmi dari Windows 7 yakni versi RC segera bersiap-siap. Kurang dari satu hari lagi, komputer mereka akan mulai melakukan shutdown mendadak.

Seperti diketahui, saat diluncurkan Mei lalu, Windows 7 RC bisa digunakan secara cuma-cuma oleh pengguna yang ingin mencicipi bagaimana rupa sistem operasi terbaru Microsoft tersebut sampai Juni 2010.

Meski demikian, per 1 Maret 2010, pengguna yang masih memakai sistem operasi itu akan mengalami shutdown dan restart setiap dua jam sekali sampai akhirnya layar akan berubah menjadi hitam pekat per 1 Juni mendatang.

Mulai 1 Juni 2010, Windows akan boot ke desktop kosong. Jendela Windows Activation akan muncul dan memperingatkan Anda bahwa kopi Windows 7 Anda tidak asli. Restart tiap dua jam tersebut akan terus berlanjut.

Anda tentu dapat menghindari permasalahan tersebut dengan beralih ke Windows 7 versi penuh. Yang perlu diperhatikan, Anda perlu melakukan instalasi ulang untuk menggantikan Windows 7 RC tersebut.

Kecuali Anda sabar menghadapi notifikasi dan shutdown yang kerap muncul, silakan hapus Windows 7 RC itu. Pilih Windows 7 versi full atau kembali ke sistem operasi Anda sebelumnya.

• VIVAnews

Microsoft dan Google Bergabung Lawan Teroris

VIVAnews - Microsoft dan Google bersatu untuk memerangi terorisme dan aktvitas kriminal lain. Perusahaan piranti lunak yang juga bersaing di industri mesin pencari itu ingin mencegah pemakaian internet oleh kelompok-kelompok teroris untuk melakukan berbagai aktivitas, termasuk merektrut calon teroris.

Microsoft dan Google hadir dalam pertemuan dua hari di Seattle bersama raksasa piranti lunak Cisco dan Symantec untuk menemukan cara mengurangi kegiatan para teroris di dunia maya. Pertemuan itu dipimpin oleh Komisi Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Seperti dikutip dari laman thetech24, 1 Maret 2010, Richard Barrett, wakil ketua komisi kerja PBB mengatakan bahwa terdapat tingkat kejahatan tinggi di internet. Menurut Barett, “Sangat penting bila sektor swasta dilibatkan, sektor swasta merupakan mitra esensial untuk melangkah maju,” ucapnya.

Namun, diharapkan lebih banyak departemen di PBB dan pemerintah berbagai negara yang perlu dilibatkan dalam diskusi memerangi terorisme di internet ini.

Uni Eropa dan Dewan Eropa bisa bergabung dalam ‘pasukan’ bersama Microsoft, Google, Symantec, dan Cisco untuk mengatasi terorisme lewat internet.

• VIVAnews

Flash Disk Vandisk Dibekali Anti-virus AVG

VIVAnews - Advan, vendor hardware lokal hari ini mengumumkan kerjasamanya dengan AVG Technologies untuk menyediakan anti-virus AVG dalam produk USB Flash Disk terbaru mereka.

Setiap bulan Advan akan memasarkan sebanyak 200 ribu unit USB flash disk Vandisk, yang di dalamnya sudah terdapat software anti-virus AVG Free 9.0 untuk melindungi penggunanya dari serangan virus komputer.

"Program ini adalah yang pertama kami lakukan di Indonesia. Kami kini menerapkan strategi baru, tidak hanya melindungi komputer PC, melainkan juga melindungi keamanan setiap individu, yakni dengan membekali USB Stick (flash disk) dengan anti-virus kami," ujar Peter Baxter, AVG Vice President Sales Asia Pacific, dalam acara jumpa dengan media, di Hotel JW Mariott Kuningan Jakarta, Senin 1 Maret 2010.

Menurut Peter, USB flash disk adalah sebuah perangkat yang penting, karena penggunanya biasanya berganti-ganti komputer dan menyimpan dan memindahkan berbagai data penting melalui perangkat itu.

Oleh karenanya, kata Peter, dengan menyediakan anti virus di USB flash disk, diharapkan pengguna bisa lebih terlindungi, di komputer manapun pengguna mengakses data tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Tedy Tjan, Marketing Director Advan, mengatakan bahwa ia banyak menerima keluhan dari pengguna USB flash disk Vandisk, bahwa flash disk mereka rusak. "Padahal, setelah dicek, ternyata USB mereka diserang oleh virus," kata Tedy.

Bertolak dari latar belakang itu, Tedy menggandeng AVG Technologies yang berbasis di Brno Republik Ceko. "Salah satu ancaman terbesar dari berbagai data, adalah pencurian identitas. Trojan, serangan phishing , dan rootkit kini digunakan untuk mencuri identitas pengguna," kata Teddy.

AVG Anti-Virus Free Edition 9.0 sendiri adalah software gratis yang menyediakan fitur anti-virus, anti-spyware, dan software LinkScanner. Fitur-fitur itu lebih sedikit bila dibanding dengan versi berbayarnya, yang juga menyediakan AVG Anti-Rootkit dan Web Shield.

Kendati kurang begitu lengkap, Peter mengatakan, fitur-fitur ini sudah cukup baik dalam menangkal virus yang berseliweran, termasuk di internet, khususnya yang melalui jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, LinkedIn, dan lain sebagainya.

Dengan versi gratis ini, Peter mengibaratkan, software AVG melindungi sebuah rumah dengan cara mengunci pintu rumah dan mengunci jendela rumah. Sementara, versi berbayarnya, kata Peter, menambah fitur lain seperti sistem alarm, sistem CCTV, anjing penjaga rumah, dan lain sebagainya.

Peter berharap, dengan kerjasama ini pengguna AVG di Indonesia yang sudah cukup banyak akan bertambah secara signifikan. Saat ini, Peter menjelaskan, pengguna software anti-virus AVG di seluruh dunia sudah mencapai sekitar 110 juta orang, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 40 persen.

Sementara di Indonesia, kata Peter, pengguna software anti-virus AVG berjumlah lebih sekitar 1 juta orang, dengan perbandingan jumlah pengguna software gratis dan berbayar 60:40.

"Kami menargetkan sekitar 3 juta pengguna dalam tahun kalendar mendatang," kata Peter. Ia juga berharap, perbandingan kerja sama dengan Advan akan memperbesar jumlah pengguna software anti-virus berbayarnya.

USB flash disk Vandisk yang dilengkapi anti-virus AVG tersedia dalam berbagai kapasitas, dengan logo AVG di bungkusnya. Salah di antaranya adalah Vandisk V50 berkapasitas 2 GB, yang dijual secara eceran seharga Rp 68 ribu per unit.

• VIVAnews

Click this! and you'll earn money!

About this blog

Member

Visitors

free counters
Powered By Blogger

Search